Kamis, 06 Juni 2013

Tema 3

Ada hening yang panjang. Ayu menatap mereka berdua secara bergantian.
Mudi mencoba menghentikan kekakuan " Kalian sudah saling kenal?"
" Iya dia temen sekelasku di Gotcha Mud" Jawab Erpan
" Oh gitu " Mudi mengangguk
Mudi menancapkan gas menuju Gramedia pusat. Siang itu rintik hujan membasahi jalanan. Ayu asyik merefresh timeline di handphone-nya. Sedangkan Erpan dan Mudi mengobrol tentang masa-masa smp mereka dahulu. Ada tawa disetiap pembicaraan mereka.
" Terus aja aku dianggurin gini" Sindir Ayu
Erpan menoleh ke belakang " Oh iya kita ada penghuni baru nih Mud. Kasian tau dianggurin"
Sambil tersenyum " Jadi kalian satu sekolah di SMP Permai? "
" Iya kebetulan gitu " Mudi ikut menjawab
" Jadi kita mau kemana nih? " Tanya Ayu
" Sebenarnya aku gak lagi cari buku sih, cuma alesan doang biar kamu mau ikut yu " Jawab Mudi " Aku cuma mau ngenalin kamu sama ini anak, eh ternyata kalian udah saling kenal" tambahnya lagi.
" Asem, Aku kira emang mau minta temenin" Jawab Erpan
" Yaudah biar ga basi. Kita makan aja gimana? " Tanya Mudian
" Kalau aku terserah tuan-tuan saja" Jawab Ayu lembut

---

Mobil berhenti di salah satu mall. Seorang anak kecil membawa payung mendekati mobil hitam yang mereka naiki.
" Bang payungnya bang" suara anak kecil itu terdengar samar-samar dari dalam.
Mudi mengangkat tangannya dan menunjukan tiga jari kepada anak itu.  Mudi keluar dari dalam mobil dan mengambil satu payung dari ojek payung itu.
" Cuma ada dua bang " tutur anak itu sambil berjalan kearah samping mobil Mudi.
Erpan membuka pintu, anak itu dengan sergap memayungi Erpan agar tak kebasahan.
" Payungnya cuma ada dua pan" Tutur Mudi
" Yaudah Ayu sama aku aja " Sambil mengetok kaca mobil dan menyuruh Ayu keluar.
Ayu mengikuti perkaataan Erpan untuk keluar.
Erpan dengan sigap memayungi Ayu persis seperti adik kecil tadi memayungi Erpan.
" Loh kok payung buatku ga ada?" Tanya Ayu
Erpan merangkul Ayu mendekatkan bahunya agar air tidak membasahi mereka berdua, " Udah...payungnya cuma ada satu ini"
Ayu sedikit terkejut dan secara tidak sengaja menggenggam tangan Erpan yang juga menggenggam gagang payung.  Ayu menatap lekat wajah Erpan.
" Yok masuk " Ucap Mudi sambil mengunci otomatis mobilnya dengan remote.
Ayu masih mendongak keatas menatap Erpan. Degup jantungnya terasa kencang.
Mereka berjalan melewati rintik-rintik hujan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar