Sabtu, 08 Juni 2013

Tema 4

Kediaman Erpan tampak sepi, hanya ada dia dan Mudi. Erpan memang tinggal sendiri ia rantauan dari Palembang.Suara longlongan anjing terdengar jelas.
" Kenapa ga pindah aja sih pan dari sini. Serem amat banyak pohon-pohon tinggi"  Ucap Mudi merinding.
Erpan tersenyum.
" Kamu pernah ga suka sama cewek pan? " Tanya Mudi tiba-tiba
" Emang kenapa? " Erpan balik bertanya
" Aku beneran nanya kali " Jawab Mudi
" Ya terus?" Erpan bingung.
" Kalau kamu lagi suka apa yang kamu rasain? " Mudi antusias
Erpan diam sejenak " kalo aku suka sama cewek, aku pengen ketemu atau lihat dia terus. Kalo udah ketemu pengen deket sama dia. Terus..." Ucapan Erpan terhenti.
" Persis. Kayaknya aku lagi suka sama dia " Mudi tersenyum dan tidak melanjutkan pembicaraan mereka.

----


" Aku kenapa? " Ayu membatin seraya menutup wajahnya dengan bantal. Ayu masih membayangi kejadian hujan rintik siang tadi. Ayu merogoh handphone dari saku celananya. Ia mencoaba menghubungi seseorang.
" Halo " Terdengar suara seorang laki-laki di seberang telepon.
" Helmiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..." Teriak Ayu
" Apaan sih, berisik! kenapa? " tanya seorang laki-laki itu yang tak lain ialah Helmi. Satu-satunya sahabat dan teman bermain Ayu sejak masih kecil. Rumah mereka hanya selang 3 rumah.
" Kupu-kupu yang sering aku ingin muncul " Terang Ayu.
Ayu selalu bercerita tentang kupu-kupu yang akan muncul ketika ia jatuh cinta.
" Beribu-ribu kupu-kupu tiba-tiba muncul. Aku jatuh cinta mi aku udah jatuh cinta " Ayu meneruskan cerita.
" Oh. Ya bagus dong. Jadi mau nunggu apalagi?" Tanya Helmi
" Idih. Emang kita cewek apaan? gengsi lagi. Lagian temen kamu itu juga ga jelas "
" Temen ku? Siapa? " Tanya Helmi bingung
" Erpan Hutama " Jawab Ayu
" Hah? Kamu serius dia. Emang kenal dari mana?"
Ayu diam " Kan udah pernah cerita" Jelasnya
" Udahlah gak usah suka sama dia. titik "
Ayu bingung " Emang kenapa? "
" Gapapa. ga baik " Jawab Helmi singkat. Helmi pun mengalihkan pembicaraan.

---

1 bulan kemudian.
Ayu dan Erpan semakin akrab. Kedekatan mereka tanpa sepengetahuan Helmi dan juga Mudi. Mereka sering jalan hanya berdua. Kupu-kupu yang sering Ayu bicarakan selalu ada saat bersama Erpan. Satu bulan, dimulai dari pesan singkat selamat pagi hingga selamat malam tak pernah tertinggal setiap harinya.
Pertemanan mereka sudah semakin jauh. Bahkan lebih dari berteman. Intensitas pertemuan pun hampir setiap hari. Ayu tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar